Mahasiswa PAI IAIN Kudus tanamkan Nilai Religius Siswa SMP 1 Kudus melalui Tausiyah Islami bertajuk sejarah dan makna puasa Ramadhan
Kudus, 7 Maret 2025, dalam rangka menanamkan nilai-nilai religius di kalangan siswa, mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Kudus kembali melaksanakan kegiatan PAI Mengajar di Mushola An-Nur SMP 1 Kudus. Kegiatan yang berlangsung pukul 07.00–08.30 ini diisi dengan sholat dhuha berjamaah, tadarus Al-Qur’an berkelompok, serta tausiyah Islami yang disampaikan oleh Rahmat Jabar Shidiq, mahasiswa PAI angkatan 2023.
Setiap harinya, sebanyak dua belas mahasiswa yang terdiri dari enam mentor tetap dan enam mentor pendamping bertugas mendampingi para siswa dalam berbagai kegiatan. Mereka bertugas untuk menjemput siswa dari kelas menuju mushola, mendampingi wudhu dan sholat, hingga menyimak serta menjaga ketertiban saat tadarus dan tausiyah.
Dalam tausiyahnya, Rahmat Jabar Shidiq Mahasiswa PAI Angkatan 2023 membawakan kajian keagamaan dengan tema Sejarah dan Makna Puasa Ramadhan. Ia menjelaskan bahwa puasa Ramadhan menjadi ibadah yang wajib bagi umat Islam. Selain menjadi bentuk ketaatan kepada Allah, puasa juga melatih kesabaran, kepedulian, dan pengendalian diri. Lebih lanjut, ia juga menceritakan kisah Nabi Yusuf AS dan Siti Zulaikha, yang menjadi salah satu kisah penuh hikmah dalam Al-Qur’an. Kisah ini memberikan pelajaran kepada siswa mengenai pentingnya menjaga akhlak serta selalu berpegang teguh pada nilai-nilai keislaman, paparnya dalam tausiyahnya.
Salvi Immawan, S.Pd., selaku guru agama SMP 1 Kudus dan juga sebagai salah satu Alumni dari Program Studi PAI Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus yang saat ini telah mengabdi SMP N 1 Kudus menyampaikan bahwa program Pesantren Ramadhan ini bertujuan untuk meningkatkan iman dan takwa siswa. "Dengan adanya kegiatan seperti ini, kami berharap siswa dapat lebih memahami ajaran Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Sementara itu, Zulfa Fadhlu Robbi, Ketua HMPS PAI IAIN Kudus 2025, berharap agar program PAI Mengajar dapat terus berjalan dan memberikan manfaat yang luas. "Semoga dengan terealisasinya program ini, mahasiswa tidak hanya menambah pengalaman tetapi juga memperoleh ilmu yang bermanfaat untuk masa depan," tuturnya.
Senada dengan itu, Farandika Nanda Pratama, salah satu mentor tetap PAI Mengajar juga mengungkapkan kesan positifnya terhadap kegiatan ini. "Melalui PAI Mengajar, kami bisa belajar bagaimana membimbing dan mendampingi siswa dengan baik. Selain itu, kami juga jadi lebih percaya diri dalam berbicara di depan banyak orang. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan memberi manfaat bagi semua," katanya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan nilai-nilai keislaman semakin tertanam dalam diri siswa sejak dini, sekaligus memberikan mahasiswa pengalaman dalam membimbing serta berdakwah di lingkungan sekolah.
Kontributor: Miftakhul Jannah