Delegasi Prodi PAI Raih Juara 1 Lomba Debat DEMA Fakultas Tarbiyah 2025

Blog Single

Kudus, 22 Mei 2025 — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Kudus. Delegasi debat PAI yang terdiri dari Azza Is’ada Makarima, M. Dhofir An-Ni’am, dan Ni’matussolikah sukses meraih Juara 1 dalam ajang Lomba Debat Ilmiah yang diselenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Tarbiyah dalam rangka Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025. Mengusung tema “Membangun Ekosistem Akademik yang Inklusif dan Berkelanjutan sebagai Pilar Peradaban Bangsa”, lomba ini menjadi ajang unjuk kemampuan berpikir kritis, kolaborasi tim, serta komunikasi akademik mahasiswa dari berbagai prodi di lingkungan Fakultas Tarbiyah.

 

Dalam wawancaranya, M. Dhofir An-Ni’am menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tersebut. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas pencapaian ini. Semoga ini menjadi motivasi kami untuk terus belajar dan berkembang. Harapannya, ke depan kami bisa mewakili IAIN Kudus di ajang nasional maupun internasional,” ujarnya. Meski menghadapi berbagai kesibukan organisasi, tim debat PAI tetap berkomitmen menyiapkan diri secara maksimal. “Persiapan kami memang tidak terlalu matang karena dua anggota tim masih aktif di kegiatan HMPS PAI dan Harlah Prodi PAI. Tapi kami berusaha membagi waktu dan tetap fokus,” jelas Dhofir. Salah satu tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah saat final, di mana mereka hanya diberikan waktu 5 menit untuk mempersiapkan argumen terhadap mosi baru. Namun, karena kerja sama dan kekompakan tim yang telah terbangun di kelas sejak semester awal, tantangan ini berhasil mereka atasi dengan baik.

Dhofir menambahkan bahwa tema lomba sangat relevan dengan peran mahasiswa PAI. “Sebagai calon pendidik agama, kita tidak hanya menyampaikan ilmu, tapi juga menanamkan nilai moral dan membangun atmosfer akademik yang kaya nilai spiritual dan kemanusiaan.” Ia juga menyampaikan pesan inspiratif kepada mahasiswa PAI lainnya: “Jangan pernah patah semangat walaupun pernah gagal, bangkitlah!” Pengalaman sebelumnya menjadi bekal penting bagi dirinya untuk tampil maksimal di ajang debat tahun ini walapun dengan komposisi anggota tim yang berbeda.

Meski mengakui bahwa dukungan dari teman-teman belum sepenuhnya optimal sejak awal perlombaan, Dhofir tetap menyampaikan rasa terima kasih atas semangat yang akhirnya datang di babak akhir. “Saya paham teman-teman mungkin ada matkul atau kegiatan lain. Tapi saya berterima kasih karena akhirnya kalian datang juga dan mendukung kami.” Dhofir berharap agar semangat intelektual di lingkungan prodi PAI terus tumbuh dan menular. “Semoga tim debat PAI bisa jadi wadah pengembangan berpikir kritis dan komunikasi ilmiah yang konsisten. Dan semoga kegiatan seperti ini makin sering diadakan, karena dari sinilah lahir pendidik dan pemikir yang unggul.” Selamat dan sukses untuk tim debat PAI! Semoga prestasi ini menjadi pemicu semangat baru bagi seluruh mahasiswa PAI untuk terus berprestasi, berpikir kritis, dan membangun peradaban yang lebih baik.

Share this Post1:

Galeri Photo