KKL Internasional Bersama Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) Membincang Pengembangan Sistem Dan M

Blog Single

Setelah tertunda beberapa hari, akhirnya pada pada Kamis (27/8) disepakati oleh panitia KKL Virtual Internasional gabungan program studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Bimbingan Konseling Pendidikan Islam (BKPI) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) sebagai hari pelaksanaan KKL Virtual Internasional Program Studi PAI, BKPI dan PGMI bersama Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) Malaysia. Tepat pada pukul 09.00, Bapak Khilman Rofi ‘Azmi selaku MC pada acara KKL Virtual Internasional ini mengawali acara dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya.

Acara ini dibuka oleh Bapak Dr. Abdul Karim, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah. Dalam kesempatan tersebut, beliau memberikan sambutan terkait pelaksanaan KKL Virtual Internasional ini. Beliau juga menjelaskan latar belakang diadakannya KKL Virtual Internasional ini. ‘‘Kegiatan KKL dilaksanakan untuk melihat lapangan serta melihat pengelolaan lembaga pendidikan di lapangan.’’ Jelas Bapak Dr. Abdul Karim, M.Pd. Beliau juga menimpali dengan penjelasan bahwa untuk KKL kali ini sementara dilaksanakan secara daring, mengingat kondisi akibat merebaknya virus Covid-19 di Indonesia dan Dunia yang sampai saat ini belum kondusif. Di akhir sambutannya, beliau berharap semoga kondisi di tengah pandemi ini agar cepat selesai dan nantinya dapat melanjutkan kerjasama baik ini dengan kerjasama-kerjasama lain yang bermanfaat bagi kita semua.

Setelah acara dibuka oleh Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah, dilanjutkan dengan penyampaian sambutan pihak SIKL yang diwakilkan oleh Bapak Dr. Encik Abdul Hajar selaku Kepala Sekolah SIKL. Dalam sambutannya, Pak Encik begitu sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa sistem pendidikan dan kurikulum yang diaplikasikan dalam pembelajaran di SIKL sama dengan yang diaplikasikan di Indonesia. ‘‘Namun bedanya, kita sangat memberikan perhatian terhadap pendidikan karakter, adab dan perilaku karena kita di sini secara langsung hidup berdampingan dengan masyarakat global yang dimana kita membawa nama baik bangsa dan negara secara langsung.’’ jelas Pak Encik.

Pada kesempatan tersebut, panitia bersama pihak SIKL menghadirkan dua narasumber, yaitu Ibu Himatus Sya’adah, S.Pd. sebagai perwakilan Wakil Kepala Bidang Kurikulum tingkat SD di SIKL dan Bapak Sulton Kamal, S.Ag. sebagai perwakilan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI).  Dalam penyampaian materinya, Bu Himatus selaku Waka Kurikulum memberikan gambaran proses pembelajaran yang dilaksanakan di SIKL. Bu Hima, sapaan akrab beliau, juga memperlihatkan media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Selain itu, beliau juga menjelaskan bahwa semua tenaga pendidik di SIKL telah dibekali kompetensi pengelolaan media dan teknologi informasi yang nantinya digunakan sebagai media pembelajaran bersama peserta didik. Bu Himatus juga menjelaskan bahwa di tengah pandemi ini, Pelaksanaan Belajar Mengajar (PBM) di SIKL dilaksanakan dengan dua cara, yaitu Belajar dari Sekolah (BDR) dan Belajar dari Sekolah (BDS). Hal tersebut dilakukan berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah Malaysia terkait pencegahan terhadap Virus Covid-19.

‘‘Siswa yang belajar di Sekolah dibatasi. Hanya beberapa siswa saja yang diperbolehkan mengikuti BDS.’’ Jelas Bu Himatus. ‘‘Siswa yang berdomisili jauh dari lokasi SIKL dan kemungkinan menggunakan transportasi massal kami imbau untuk BDR sebagai usaha untuk mencegah penyebaran Covid-19.’’ Tambah Bu Himatus.

BDR telah sedemikian rupa dirancang oleh pihak SIKL. Diantara program dalam BDR tersebut adalah tidak adanya ujian bagi siswa Taman Kanak-Kanak (TK), Siswa kelas 1, 2 dan 3 Sekolah Dasar (SD). Selain itu, pelaksanaan BDR sangat membutuhkan dukungan dari orangtua siswa. Maka dari itu, SIKL memberlakukan kebijakan feedback laporan orangtua, progres belajar anak dari rumah serta blueprint/lesson guidance.

Bu Himatus juga menjelaskan bahwa SIKL telah mengembangkan digitalisasi sistem dan media pembelajaran. Diantara realisasinya yaitu pada RPP digital, SIKL Channel TV dan Teacher Media Digital. Meski begitu SIKL tetap menggalakkan upaya gemar baca buku cetak di tengah upaya digitalisasi tersebut. Puncak kegiatan gemar baca tersebut adalah pada Library Explorance yang bekerja sama dengan Perpustakaan Negara Malaysia.

Pada kesempatan tersebut, Bapak Sulton Kamal, S.Ag. sebagai pemateri kedua menuturkan bahwa sebagai seorang guru, terdapat empat kompetensi yang harus dimiliki, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Pak Sulton Kamal juga menyebutkan bahwa empat kompetensi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi serta memperluas wawasan sebagai seorang pendidik. (Wafa)

Share this Post1: