Mengusung Tema ‘‘Madrasah Benteng NKRI’‘ Progam Studi Pendidikan Agama Islam Institut Agama
Stadium General merupakan perkuliahan umum yang biasa diadakan oleh lingkungan kampus guna menjelaskan secara gamblang tentang progam studi yang dipilih. Sehingga dalam pertemuan menjelaskan tentang bagaimana Pendidikan Agama islam khususnya di Indonesia secaca sosio dan historis.
Dengan dipandu oleh Kaprodi PAI sendiri yaitu Bapak Riza Zahriyal Falah M.Pd.I dengan narasuber bapak Dr.H. Supaat., M.Pd yang menjabat sebagai Wakil Rektor 1.
Pada saat acara tersebut digelar (14/09), Bapak Supaat menuturkan dahulu masyarakat pribumi sudah beragama Islam sesuai dengan kultur masing-masing sehinggga menyebabkan adanya perbenturan dan dalam era kemerdekaan Indonesia sampai tahun 1978 tidak luput dari Dikotomi, seperti Madrasah Ibtidaiyah dengan Sekolah Dasar sehingga memunculkan sebuah usaha penyetaraan yang bertahan hingga 2003 terbentuklan Undang-Undang tentang Pendidikan Nasional dan disitulah tidak adanya Dikotomi sehingga emua menyatu dan mempunyai kapasitas yang sama.
Namun pada zaman ini muncul persoalan baru seperti sekarang ini tidak ada yang dapat disembunyikan dalam masyarakat dalam era era reformasi ini. Oleh karena itu banyak yang menganggap jika sudah masuk dalam media social semua nya benar padahal ada yang benar ada juga yang belum. Dari sini mengulas tema hari ini yaitu ‘‘Madrasah Benteng NKRI’‘ dikarenakan bentuk negara Demokrasi di Indonesia sudah sangat tepat.
‘‘Apasih yang bisa disembunyikan dalam masyarakat pada zaman ini, pada era reformasi ini? Enggak ada. Karena semua seolah-olah masuk di media social hal tersebut dianggap sebuah kebenaran padahal sesungguhnya belum tentu. Bahwa sesunggguhnya ada yang benar ada yang tidak. Dan dari sini kita akan mengulas Tema kita yaitu Madrasah Benteng NKRI karena jika kita menerapkan pemerintahan Diktator dan Otoriter maka Indonesia akan hancur. Sehingga pemerintahan Indonesia negara demokrasi sudah tepat karena fungsi suatu negara yaitu memberi kemakmuran bagi warganya’‘ ulas Bapak Supaat
‘‘Ini Indonesia bukan Arab jadilah orang Indonesia yang beragama Islam, jangan sebaliknya. Islam bukan negara Arab, Arab bukan Islam. Islam merupakan penegasan Rahmatan Lil Al-Alamin. Indonesia juga menjunjung tinggi keberagamaan’‘ tambah beliau
Oleh karena itu PTKIN IAIN Kudus dan juga yang lain merupakan kampus yang menjadikan tempat berkembangnya Islam Moderat, islam yang seperti selama ini kita rasakan sesuai dengan Republik Indonesia dan Pancasila. (Rina)