KONSORSIUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, SERI KE II
Kampus-Program Studi Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, IAIN KUDUS telah menyelenggarakan Konsorsium Seri Ke-II pada hari Rabu, 31 Maret 2021. Konsorsium Topik kajian yang diangkat kali ini berdasarkan materi karya ilmiah disertasi Dr.Taufikin, M.S.I selaku narasumber, yakni “Pendidikan Holistik-Spesial dalam Pemikiran Ki Hadjar Dewantara untuk Indonesia”. Pelaksanaan konsorsium dilakukan di ruang microteachingFakultas Tarbiyah, IAIN KUDUS. Metode pelaksanaan acara adalah ‘online’ menggunakan ruang rapat zoom.
Konsorsium dibuka oleh Riza Zahrial Falah, M.Pd.I selaku Kaprodi PAI dan pemimpin acara. Narasumber menyampaikan materi dengan microsoft power point dengan harapan para peserta dapat memahami secara menyeluruh materi yang disampaikan. Konsorsium seri ke-II ini tidak hanya dihadiri oleh dosen atau mahasiswa prodi PAI, namun juga dihadiri oleh dosen dan mahasiswa lintas jurusan. Poin pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang diangkat oleh narasumber menarik minat para akademisi di lingkungan IAIN KUDUS karena mencerminkan cita-cita pendidikan Indonesia yang sesuai dengan ‘budaya ketimuran’. Hal tersebut ditunjukkan dengan keaktifan para peserta dalam forum diskusi dan tanya jawab.
Harapan yang ingin diraih setelah konsorsium ini dilaksanakan adalah sistem pendidikan yang digagas oleh Ki Hadjar Dewantara dapat diaplikasikan pada sistem pendidikan saat ini, terkait dengan konsep Islam Moderat dan Islam Terapan yang sedang dicanangkan oleh Kementerian Agama Indonesia. Ki Hadjar Dewantara memberikan pengertian bahwa seorang pendidik dapat berperan seperti ‘matahahari’ yang selalu dapat menyinari anak didiknya tanpa ada batasan waktu. Konsep sistem ‘among’ yang ditawarkan oleh Ki Hadjar Dewantara dapat menjadi rujukan untuk lebih humanis dalam melaksanakan metode pendidikan di Indonesia.
Sebagai penutup dari konsorsium tersebut adalah gagasan untuk melanjutkan semangat Ki Hadjar Dewantara dalam menciptakan sistem pendidikan yang terbaik serta terciptanya upaya para akademisi untuk lebih mengenal dan mempelajari tokoh-tokoh pendidikan di Indonesia.