Konsorsium Seri III Prodi PAI Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus, Tumbuhkan Tekad Mewujudkan Prodi PAI Ber
PPKM Dadurat yang berlaku di Sebagian wilayah di Indonesia, tidak menghalangi Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Kudus mengadakan Konsorsium Seri III dengan tema ‘‘Pembelajaran PAI Masa Kini’‘ pada Kamis (22/07/2021) pukul 09.00 WIB. Dengan menghadirkan Narasumber hebat dan berpengalaman Dr. Mualimatul Huda.
Kegiatan ini dilaksanakan daring dengan memanfaatkan media Zoom Meeting. Seperti yang telah diketahui Prodi PAI IAIN Kudus telah melaksanakan dua Konsorsium sebelumnya dengan pembahasan pertama yaitu Bedah PMA 183 Tahun 2019 Kurikulum PAI dan Bahasa Arab dalam Prespektif Islam Terapan dan kampus Merdeka dan pembahasan seri II yaitu Pendidikan Holistik-Spesial dalam Pemikiran Ki Hadjar Dewantara untuk Indonesia.
Dalam konsorsium Seri III dengan pembahasan tentang ‘‘Tantangan Pembelajaran PAI Masa Kini’‘. Pembahasan pertama kali dibuka dengan penjelasan Tujuan PAI (Pendidikan Agama Islam), Kurikulum dan Pembelajaran PAI diarahkan untuk menyiapkan peserta didik yang memiliki kompetensi memahami prinsip-prinsip agama Islam, baik terkait dengan akidah akhlak, syariah dan perkembangan budaya Islam, sehingga memungkinkan peserta didik menjalankan kewajiban beragama dengan baik terkait hubungan dengan Allah SWT maupun sesama manusia dan alam semesta (PMA 183).
Tujuan PAI tersebut mengarahkan kita terhadap tantangan-tangan pembelajaran PAI terlebih di tengah-tengah Pandemi COVID-19 menjadi pengaruh besar dalam proses pembelajaran PAI sehingga pemahaman tentang teknologi informasi sangat diperlukan sebagai sarana pendukung pembelajaran. Sehingga, penguatan karakter, peran kompetensi guru PAI, dan pengembangan metode dan sarana pembelajaran sangat diperlukan.
Problematika yang sering terjadi dalam pembelajaran PAI yaitu rendahnya perhatian orang tua terhadap pendidikan agama peserta didik, keterbatasan sarana prasarana dalam mendukung pembelajaran, jam pembelajaran PAI di sekolah umum maupun di madrasah cukup singkat, keterbatasan dalam pengembangan bahan ajar dan sumber belajar, dan minimnya kolaborasi antar guru PAI dalam mengembangkan pembelajaran. Problematika tersebut menyebabkan PAI selalu dipandang sebelah mata dan lunturnya penguatan karakter khususnya pada peserta didik.
Mencapai inti dalam konsorsium ini yaitu upaya tantangan pembelajaran PAI yaitu pembenahan pada tripusat pendidikan yaitu sekolah, orang tua, dan masyarakat. Adapun inti dari pembenahan yang diperlukan yaitu: peningkatan kompetensi, potensi dan keterampilan guru dikarenakan guru mempunyai peran kunci dalam memfilter informasi, bahan ajar, sumber belajar PAI. Mengembangkan metode, media, pendekatan dan strategi pembelajaran PAI mengarah pada kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik serta membangun kebersamaan. Meningkatkan kemampuan dan inovasi dalam penggunaan ICT (Information and Communication Technology).
Oleh karena itu, Konsorsium ini diharapkan memberikan sebuah motivasi kepada Prodi PAI IAIN Kudus untuk meningkatkan serta mempersiapkan lulusan calon guru PAI yang berkualitas agar dapat menghadapi tantangan pembelajaran PAI dari masa ke masa. (Rina)