Menghormati Kelahiran Nabi Muhammad, HMPS PAI Gelar Peringatan Maulid Nabi

Blog Single

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) PAI Institut Agama Islam Negeri Kudus (IAIN Kudus) gelar acara peringatan Maulid Nabi 1443 H secara Offline pada 5 November di Gedung SBSN Lantai 1 Gedung Tarbiyah IAIN Kudus.

Peringatan ini di hadiri oleh Riza Zahriyal Falah selaku Ketua Program Studi PAI, Abdul Jalil sebagai pembawa mauidhoh khasanah, mahasiswa mahasiswi program studi PAI Angkatan 2019 hingga 2021, Tim Rebana PAI gabungan dari tiga angkatan dan perwakilan dari program studi se Fakultas Tarbiyah.

Acara Peringatan Maulid Nabi diberi nama ‘‘Senandung Rindu Kepada Baginda’’ dengan mengusung tema ‘‘Memperkuat Jiwa Mahabbaturrosul Dari PAI untuk Bangsa Berbudaya’’ dan sebagai tajuknya. Hal ini sebagai wujud kecintaan kita sebagai umat kepada Baginda Besar Nabi Muhammad SAW. ‘‘Kita sebagai umatnya yang benar-benar rindu dan cinta kepada Beliau Nabi Muhammad, salah satu caranya yaitu dengan menghormati hari kelahiran Nabi Muhammad dengan acara tersebut.’’ Kata Zainulhaq selaku Kertua Panitia.

Ia juga menambahkan bahwa peringatan Maulid Nabi ini bertujuan untuk merekatkan ukhwah basyariah antara keluarga besar Program Studi Pendidikan Agama Islam IAIN Kudus sehingga semakin kuat rasa memiliki dan bangga menjadi keluarga besar Pendidikan Agama Islam.

Acara ini dimulai dengan menampilkan tim rebana kolosal, kemudian di lanjutkan dengan pembayaan ayat suci al-Qur’an dan tahlil, disambung dengan sambutan-sambutan, dan acara inti yaitu mauidhoh khasanah serta doa sebagai penutup.

Yang menjadikan acara Maulid kali ini sedikit berbeda adalah karena kepanitiaan acara ini 80% berasal dari mahasiswa baru 2021 Pendidikan Agama Islam dengan dibantu keanggotaan HMPS Angkatan 2019 dan 2020. Dengan harapan mahasiswa baru 2021 ini paham bagaimana berjalannya regulasi di kampus.

Wazid Husni sebagai Ketua Umum HMPS PAI menegaskan bahwa ‘‘Supaya regenerasi HMPS ini lebih berkualitas lagi untuk PAI ke depannya. Lebih progersif dan lebih berkontributif dalam hal kepengurusan,’’

 Kemudian ia juga menambahkan ‘‘Kita tidak hanya berpikir di area duniawi saja, tapi kita harus tetap sebagai mahasiswa PAI tidak lupa dengan religiusnya untuk senantiasa ingat kepada Allah dan berdoa bersama mewujudkan PAI berintegritas,’’ tandasnya.

Disamping itu Riza Zahriyal Falah selaku Ketua Program Studi PAI berharap ‘‘dengan adanya maulid, mahasiswa tidak hanya berpikiran positivistic dan melupakan hal-hal yang bersifat metafisik transcendental. Bahwa ketika menjadi guru, mengajar tidak hanya cukup pembelajaran di kelas, tetapi juga dibarengi dengan pendekatan religius spiritual seperti maulid, mujahaddah, doa guru, dan lain-lain,’’ ucapnya. (Nurul)

Share this Post1:

Galeri Photo