Talkshow Menutup Rangkaian Acara Harlah PAI dan HMPS PAI Tahun 2022

Blog Single

Kampus--Setelah acara Closing Ceremony Harlah Prodi PAI IAIN KE-25 dan HMPS PAI ke-3, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Kudus menyelenggarakan acara talkshow yang bertema "Mewujudkan Sinergitas PAI Di Era Digitalisasi" yang bertempat di ruang Sbsn lt.1 Fakultas Tarbiyah pada hari Senin, (30/05) pukul 09.30 WIB dengan menggandeng 2 narasumber yang sangat ahli dibidangnya yaitu Ashif Az-Zafi, M.Pd.I selaku Dosen IAIN KUDUS dan Muhammad Safari, M. Pd., Guru PAI SDN Kutowinangun 04 Salatiga dan penerima Apresiasi Pendidikan Islam oleh Menteri Agama RI tahun 2015 serta Juara Karya Ilmiah pada Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2016

Acara yang dihadiri mayoritas mahasiswa PAI tersebut bertujuan untuk menyelesaikan isu anggapan mayarakat bahwa dizaman sekarang banyak yang mengesampingkan pelajaran PAI, karena menduga PAI yang dibahas itu-itu saja dan menganggap bahwa guru PAI hanya bisa mengaji berdoa, dan ketinggalan zaman. Mohammad Safari atau biasa disapa Pak Safari mengatakan "Guru PAI dapat menghilangkan perspektif tersebut, jika pendidik berkeahlian dan mau mengaplikasikan teknologi yang ada dalam proses pembelajaran",. Menurutnya teknologi sebaiknya harus digunakan dengan bijak, produktif, dan positif, karena di era ini semua informasi dikirim melalui digital serta berbentuk soft file. Oleh karena itu, guru PAI dituntut untuk memanfaatkan teknologi dengan baik serta positif.

Ashif Az-Zafi mengungkapkan bahwa "Pendidik PAI yang baik adalah pendidik yang dapat memenuhi 6 Kompetensi dasar, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, profesional, spiritual, serta leadership". Ketika pendidik dapat memenuhi semua kompetensi tersebut, maka terciptalah pendidik yang baik, serta tercipta murid yang baik pula, karena dididik oleh guru yang benar. “Pendidik bukan hanya mengajarkan ilmu pada murid, melainkan perlu mendidik akhlak muridnya pula. Terkhusus pada guru PAI, yang tujuannya menciptakan siswa yang berakhlak mulia, maka guru PAI sangat dianjurkan mendidik akhlak muridnya” imbuhnya.

Dalam kegiatan ini, para calon pendidik PAI diharapkan kreatif dalam menggunakan media pembelajaran serta kritis terhadap materi pembelajaran. Selain itu guru PAI diharapkan tidak hanya mengajar namun juga mendidik. “Guru itu jangan Cuma mengajar, yang penting itu mendidik” Ungkap Mikael Al-Fatih selaku moderator acara talkshow dalam penyampaian kesimpulan materinya

Kontributor: Muhammad Ulin Nuha, Amalia Azmi Khazanah, Ichwanul Mukhlisin, Atika Apreliyani, Fido Teguh Haryono, Ery Sulistyaningtyas

Share this Post1:

Galeri Photo