Prodi PAI Sukses Gelar Call For Papers and International Conference on Islamic Education (ICIE) 2024
Kudus, 4 Juli 2024 – Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus sukses menggelar Call For Papers and International Conference on Islamic Education (ICIE) 2024 dengan tema "The Future of Islamic Education: Building Social Harmony through Islamic Education School" yang dilaksanakan pada Kamis, 4 Juli 2024, di Aula Lantai 2 Gedung SBSN Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus. Acara ini terselengggara atas kerasama 3 Prodi PAI, PIAUD dan PGMI dimana berlangsung secara hibrida, baik secara luring maupun daring melalui platform Zoom, dan diikuti oleh ratusan peserta dari kalangan akademisi, praktisi pendidikan, dan mahasiswa.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor II IAIN Kudus, Prof. Wahiburrahman, Ph.D., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peran pendidikan Islam dalam membangun harmoni sosial di tengah keberagaman. "Pendidikan Islam harus mampu menjadi landasan untuk membangun masyarakat yang adil, harmonis, dan saling menghargai. Melalui konferensi ini, diharapkan akan muncul berbagai gagasan segar untuk pengembangan pendidikan Islam di masa depan," ungkapnya.
Tiga narasumber utama dalam konferensi ini membagikan pandangan mereka tentang masa depan pendidikan Islam dan perannya dalam membangun harmoni sosial.
-
Dr. Adri Efferi, M.Ag, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus, membahas tentang peran pendidikan Islam dalam merespon perubahan sosial global. Ia menyoroti pentingnya kurikulum yang adaptif serta guru yang mampu menjadi agen perdamaian dan harmoni sosial. "Sekolah berbasis pendidikan Islam harus menjadi pionir dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan toleran," tegasnya.
-
Prof. Dr. Ani Rusilowati, Profesor di Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan Penggiat Pendidikan Ramah Anak, membahas pendekatan pendidikan Islam yang ramah anak. Ia menyampaikan bahwa pendidikan Islam harus mempertimbangkan aspek perkembangan anak serta memberikan ruang bagi anak-anak untuk berkembang secara optimal dalam suasana yang penuh kasih sayang dan harmoni. "Anak-anak adalah masa depan, dan pendidikan Islam perlu memberi mereka landasan moral yang kuat tanpa mengabaikan hak-hak mereka," ujarnya.
-
Dr. Norahida Mohamed, Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Inovasi dari Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UnIPSAS) Malaysia, berbagi pengalaman dari Malaysia terkait inovasi pendidikan Islam. Ia menekankan pentingnya riset dan inovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam, serta mengajak kolaborasi internasional untuk memperkuat penelitian dalam bidang ini. "Pendidikan Islam harus terus berinovasi, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi dan digitalisasi," jelasnya.
Acara ini dihadiri oleh akademisi dan praktisi pendidikan dari berbagai lembaga, baik nasional maupun internasional. Salah satu agenda utama dari ICIE 2024 ini adalah presentasi hasil penelitian yang dipilih melalui Call For Papers. Sebanyak 20 artikel ilmiah telah lolos seleksi dan dipresentasikan dalam konferensi ini, dengan berbagai topik yang mencakup pendidikan Islam, pembangunan karakter, harmoni sosial, hingga inovasi dalam pengajaran di sekolah-sekolah Islam.
Para peserta sangat antusias dalam mengikuti setiap sesi presentasi dan diskusi, yang menjadi ajang tukar pikiran dan berbagi gagasan antar peneliti dari berbagai negara. Konferensi ini juga diharapkan dapat menjadi wadah kolaborasi lintas negara dalam mengembangkan pendidikan Islam di masa depan.
Konferensi ICIE 2024 ini ditutup dengan kesepakatan bahwa pendidikan Islam harus terus berkembang untuk menjawab tantangan zaman, terutama dalam membangun harmoni sosial. Pendidikan Islam tidak hanya berperan dalam membentuk individu yang beriman, tetapi juga masyarakat yang mampu hidup dalam keberagaman dengan saling menghargai.
Melalui kolaborasi penelitian dan inovasi pendidikan, Prodi PAI IAIN Kudus berharap konferensi ini menjadi langkah awal yang signifikan dalam upaya memperkuat peran pendidikan Islam di tingkat global.
Reporter: Kaprodi